TATAS TUHU TRASNA

Lembok Lauk merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Pagutan, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Lembok Lauk menjadi salah satu Dusun yang mempertahankan kekayaan tradisi, adat dan budaya suku Sasak. Kekayaan budaya tersebut tidak hanya tampak dalam upacara adat maupun kebiasaan sehari-hari, tetapi juga tercermin dalam semboyan hidup masyarakatnya, yaitu tatas tuhu trasna. Semboyan ini memiliki makna yang mendalam: tatas berarti ketertiban, kerapian, dan sikap hidup yang teratur; tuhu bermakna keteguhan hati dalam memegang prinsip kebenaran dan kejujuran; sementara trasna mengandung arti cinta kasih serta kepedulian terhadap sesama. Ketiga prinsip tersebut menjadi fondasi moral yang membentuk kepribadian masyarakat Lembok Lauk, sekaligus menjadi identitas budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Penerapan semboyan tatas tuhu trasna dapat terlihat jelas dalam kehidupan masyarakat Lembok Lauk sehari-hari. Nilai tatas diwujudkan melalui kebiasaan menjaga ketertiban lingkungan, keteraturan dalam kegiatan adat, serta sikap disiplin dalam pekerjaan. Nilai tuhu tampak dari kejujuran dalam berkehidupan, keteguhan memegang janji, serta konsistensi menjaga adat yang diwariskan leluhur. Sementara itu, nilai trasna hadir dalam rasa solidaritas, kepedulian antarwarga, serta kebiasaan bergotong royong yang mempererat persaudaraan. Implikasi dari semboyan ini adalah terbentuknya masyarakat dengan karakter yang harmonis, beretika, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Dengan kata lain, semboyan ini telah menjadi pedoman praktis yang membentuk identitas sosial dan spiritual masyarakat Lembok Lauk.
Semboyan tatas tuhu trasna tetap relevan hingga saat ini, bahkan di tengah derasnya arus modernisasi. Nilai ketertiban, kejujuran, dan kasih sayang masih dibutuhkan sebagai pedoman untuk menjaga keseimbangan hidup, baik dalam hubungan sosial, pekerjaan, maupun pelestarian lingkungan. Di era digital, prinsip ini dapat menjadi pengingat agar masyarakat tetap berpegang pada akar budaya tanpa kehilangan arah di tengah perkembangan zaman. Dengan melestarikan tatas tuhu trasna, masyarakat Lembok Lauk tidak hanya merawat warisan budaya leluhur, tetapi juga meneguhkan identitasnya dalam menghadapi tantangan masa depan.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *