Tembakau, Jejak Panjang dan Potensi Besar Lembok Lauk

Di wilayah Lombok, tembakau tidak hanya sekedar tanaman perkebunan, melainkan sebuah komoditas yang memiliki akar kuat dalam sejarah dan kehidupan masyarakatnya. Di desa Lembok Lauk, jejak pertanian tembakau telah terukir sejak lama, bahkan sebelum Bapak Sarudin, seorang petani setempat, lahir. Ia menjelaskan bahwa tradisi menanam tembakau telah diwariskan dari kakek-buyutnya, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari warisan turun-temurun. Tembakau telah menjadi denyut nadi ekonomi yang menopang banyak keluarga, menegaskan posisinya sebagai komoditas strategis yang penting di kawasan ini.
Pola tanam tembakau di Lembok Lauk masih sangat mengandalkan cara-cara tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Meskipun tidak mendapatkan bimbingan atau penyuluhan dari pemerintah, para petani secara mandiri mengembangkan ilmu dan teknik bertanam mereka melalui uji coba. Proses budidaya tembakau memerlukan modal dan perawatan yang intensif, termasuk penggunaan pestisida dan pupuk. Setelah panen, daun tembakau dirajang, dijemur, dan dikemas secara mandiri oleh petani sebelum dijual kepada pembeli atau pemilik gudang.
Tembakau dari Lombok memiliki potensi besar meskipun harganya berbeda jauh dengan tembakau di Jawa. Di Lembok, harga satu kuintal tembakau bisa mencapai 4 juta rupiah. Kualitas tembakau dipengaruhi oleh cuaca, di mana cuaca panas dan kering sangat ideal untuk proses pengeringan. Sayangnya, curah hujan yang tinggi dapat membuat daun layu, yang menurunkan kualitas tembakau menjadi kelas dua. Dengan perawatan yang tepat, tembakau dari sini dapat menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas.
Petani tembakau di Lembok Lauk memiliki harapan besar untuk masa depan komoditas ini. Mereka berharap tembakau dapat terus menjadi sumber penghasilan utama yang membawa kemakmuran bagi keluarga dan desa. Meski tantangan seperti cuaca yang tidak menentu dan kurangnya dukungan pemerintah seringkali menghadang, semangat dan pengetahuan turun-temurun menjadi modal utama mereka. Dengan tekad dan kerja keras, para petani berharap dapat menjaga keberlanjutan tradisi ini, memastikan jejak panjang tembakau di Lembok Lauk dapat terus berlanjut untuk generasi yang akan datang.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *